Minggu, 24 November 2013

Rupiah Merosot, Menkeu Sebut Pergerakannya Lebih "Smooth"

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Chatib Basri menyebut nilai tukar rupiah yang kembali melemah hingga menyentuh Rp 11.702 per dollar AS merupakan kondisi yang stabil.

Rupiah, kata dia, tengah menuju keseimbangan baru. Ia pun mengklaim upaya pemerintah dengan bauran kebijakan fiskal dan moneternya membuat pergerakan rupiah semakin smooth, meski dibayangi pengurangan stimulus oleh bank sentral AS, Federal Reserve. 

"Kan lihatnya bukan level. Stabil itu lihatnya pergerakan," jawab Chatib di Jakarta, Jumat (22/11/2013).

Chatib mengatakan, kebijakan yang diambil Bank Indonesia untuk menaikkan suku bungan acuan juga berdampak pada pergerakan rupiah. Ia membandingkan posisi rupiah saat ini dengan posisi rupiah pada Agustus lalu.

Menurut Chatib, pergerakannya saat ini jauh lebih smooth. "Kalau melihat laporannya Fitch, mereka mengapresiasi BI yang menaikkan suku bunga acuan dan biarkan rupiah bergerak. Itu persepsi pasar," imbuhnya.

Selain naiknya BI Rate menjadi 7,5 persen, Chatib juga mengatakan bahwa kebijakan yang akan dilakukan seperti menaikkan PPh impor akan membantu rupiah semakin kuat. Setelah itu, fasilitas ekspor yang dijanjikan pemerintah akan dijalankan.

"Setelah itu, ada beberapa lagi, yaitu penerbitan PP repatriasi keuntungan. Jadi, langkah-langkahnya dilakukan terus," pungkas Chatib.

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/22/1927363/Rupiah.Merosot.Menkeu.Sebut.Pergerakannya.Lebih.Smooth.


_________________________________________________________________
Analisis:

Menurut saya, perkataan dari menteri keuangan ada yang benar dan ada yang menurut saya kurang tepat. Bagian yang benar yaitu memang benar bahwa jika dilihat dari pergerakannya cukup stabil, tetapi jika rupiah stabil pada saat level yang rendah itu sama saja. Perkataannya yang menyebutkan bahwa pergerakannya lebih smooth karena kebijakan pemerintah itu hanya seperti menutupi dan menenangkan masyarakat akan nilai rupiah.

Ia juga mengatakan banyak langkah-langkah yang bisa dilakukan seperti menaikkan PPh impor, fasilitas ekspor, penerbitan PP repatriasi keuangan, tetapi mengapa langkah-langkah ini tidak dilakukan lebih awal demi mencegah melemahnya nilai rupiah. Seharusnya, bagian keuangan bisa mencegah dan mengatasi melemahnya rupiah pada awalnya. Sekarang ini, nilai rupiah sudah menjadi kurang lebih 11.000. Kalo pergerakannya dibilang smooth, seharusnya rupiah bisa kembali lagi ke angka normal yang biasanya kita tahu yaitu sekitar 10.000.

Yang terpenting yaitu menteri keuangan harus bisa meyakinkan rakyatnya dengan bukti dan bukan hanya dengan rencana-rencana maupun langkah-langkah yang akan diambil.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar